“Bersyukur bisa juara satu,” kata siswa SD Negeri 5 Manggala, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, ini.
David yang tak terbiasa berbicara menggunakan Bahasa Indonesia ini mengaku tak pernah bisa menyangka akan menjadi juara satu.
“Ya senang juga,” katanya dengan raut wajah yang terlihat bingung karena banyak yang meminta foto bersama.
Meski David tak pernah mengira akan menyabet juara satu, Heriyan Mogo, pendamping David, justru berpikir sebaliknya. Heri sangat yakin dari awal seleksi tingkat provinsi bahwa David akan menjadi juara satu FLS2N.
“Saya lihat David orangnya itu ulet, rajin, dan tangannya lincah dalam membuat anyaman,” ujarnya.
Heri menjelaskan, ia hanya perlu sedikit membantu David selama dua minggu persiapan. Sebab, menurutnya, kerja David cepat. Ia hanya minta anak didiknya itu lebih teliti saat bekerja.
“Karena biasanya orang yang kerjanya cepat, suka terlewat atau tidak rapi,” katanya sambil terus tersenyum.
Prestasi yang diraih David dalam FLS2N 2019, imbuh Heri, harus bisa menjadi pemicu bagi David untuk dapat berprestasi lagi. Jangan cepat puas diri. Ia khawatir dengan berpuas diri, prestasi David dapat menurun.
“Padahal David masih kecil dan jalannya masih sangat panjang,” tutupnya.* (Virdika Rizky Utama)