[caption id="attachment_4605" align="aligncenter" width="300"] Prof. Dr. Musliar Kasim, M.S (kiri), Dr. Mani (kanan), dan Dr. Mudjito A.K, M.Si (ke-2 dari kanan) menggelar diskusi sebelum pembukaan Konferensi, Senin malam (1/9/2014).[/caption]
Mataram (Dikdas): Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar (PK-LK Dikdas), Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menggelar Konferensi Pendidikan bagi Penyandang Gangguan Penglihatan di Indonesia. Acara yang berlangsung di Hotel Sentosa Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 31 Agustus hingga 4 September ini merupakan buah kerja sama Kemdikbud dengan ICEVI Internasional, ICEVI Kawasan Asia Timur, dan ICEVI Indonesia.
Menurut Dr. Mudjito A.K, M.Si., Direktur PK-LK Dikdas, konferensi ini diadakan berdasarkan rekomendasi pertemuan 19 negara anggota ICEVI Asia Timur ke-13 yang dilaksanakan di Bangkok, Thailand, pada 10-14 November 2012. Tema yang diangkat dalam konferensi terkait substansi yang berhubungan dengan permasalahan pembelajaran tunaganda (multiple disability visually impairment—MDVI).
Konferensi ini diharapkan menghasilkan sejumlah rekomendasi terkait implementasi kegiatan belajar mengajar di Sekolah Luar Biasa sebagai model penyelenggaraan pendidikan khusus, terutama bagi anak yang mengalami MDVI baik di SLB maupun sekolah inklusi. Pada konferensi ini juga akan dikenalkan model kurikulum pendidikan khusus dan layanan khusus yang telah disusun oleh Direktorat Pembinaan PK-LK Dikdas.
“Kita baru kali ini memiliki kurikulum untuk anak-anak berkebutuhan khusus,” ujar Wakil Mendikbud bidang Pendidikan Prof. Dr. Musliar Kasim, M.S saat diskusi sebelum membuka Konferensi, Senin malam, 1 September 2014.
Konferensi juga akan menggelar sesi berbagi pengalaman di antara negara-negara peserta. Enam narasumber telah dijadwalkan mengisi acara, yaitu Dr. Mani M.N.G (ICEVI CEO) dari India, Prof. Dr. Suwimon Udompiriyasak (Chairperson ICEVI East Asia) dari Thailand, Dato’ S. Kulasegaran (Deputy Chairperson ICEVi East Asia) dari Malaysia, Dr. Yasmin Hussain (Director SEAMEO SEN) dari Malaysia, dan Dr. Mudjito A.K., M.Si.
Konferensi dihadiri delegasi dari negara anggota ICEVI East Asia dan 60 partisipan asal Indonesia yang terdiri dari guru SLB, Kepala Sekolah, Pengawas, Ketua Yayasan dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi serta lembaga internasional yang relevan di Jakarta.* (Billy Antoro)