Tak terkecuali M. Yusuf Habibi, peserta FLS2N asal Kalimantan Selatan. Sesekali ia menggerakan badannya seperti robot. “Acara pembukaannya ramai, sayangnya tempat penyelenggaraan dipisah yaitu di Lampung dan Banten. Kalau disatukan pasti lebih ramai,” katanya.
Yusuf yang akan berlaga di lomba pantomim ini menceritakan, perjuangannya menuju FLS2N tidak mudah. Terutama, saat ini kabut asap sedang menyelimuti sebagian besar wilayah Pulau Kalimantan. “Semalam pesawat saja ditunda karena kabut asap, sempat khawatir tidak akan dapat ikut acara pembukaan,” ujar siswa SDN Kebun Bunga 6, Banjarmasin ini.
Tak hanya itu, sambung Yusuf, saat berlatih selama dua minggu, ia juga harus menggunakan masker untuk menutupi saluran pernapasannya. “Tidak maksimal persiapannya. Kadang batal latihan karena asapnya tebal,” imbuh siswa kelas VI ini.
Kendati demikian, bukan berarti Yusuf tak punya target untuk meraih prestasi dalam FLS2N kali ini. Setidaknya, lanjut Yusuf, ia bisa meraih tiga besar. “Itu akan jadi berarti bagi saya, kalau asap bukan halangan untuk kasih penampilan terbaik,” pungkasnya yang mulai menekuni pantomim sejak dua tahun lalu.* (Virdika Rizky Utama)