[caption id="attachment_10858" align="aligncenter" width="510"] Imam Jawahir[/caption]
Jakarta (Dikdasmen): Sejak kali pertama Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) digelar pada 2008, Jawa Timur selalu berada di posisi teratas dalam perolehan medali. Situasi ini terjadi lantaran provinsi di ujung timur Pulau Jawa ini memiliki pola seleksi dan kaderisasi yang sudah mapan dan teruji.
Seleksi atlet belia dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga provinsi. Para juara tingkat provinsi kemudian diikutsertakan dalam berbagai kompetisi, didukung penuh Dinas Pendidikan Provinsi. Kemudian, 2-3 minggu menjelang keberangkatan ke lokasi O2SN, para atlet dikarantina.
Selama dikarantina, atlet menjalani latihan fisik, penajaman kemampuan teknis, dan menerima motivasi. “Bukan hanya latihan fisik dan teknik, tetapi persiapan mental diperlukan,” ujar Imam Jawahir, pelatih bulu tangkis Jawa timur, di Jakarta, Senin, 25 Juli 2016.
Dengan pola persiapan yang matang tersebut, Jawa Timur tahun ini kembali mematok target sebagai juara umum.Tak tanggung-tanggung, targetnya semua cabang olahraga memperoleh medali. “Tidak ada berangkat O2SN tanpa target,” tegasnya. Untuk cabang bulu tangkis sendiri, Imam menargetkan tiga emas di tiga nomor lomba.
Tahun lalu, pada penyelenggaraan O2SN VIII di Makassar, Sulawesi Selatan, Jawa Timur berada di posisi teratas. Provinsi ini berhasil mengoleksi 18 medali emas, 14 perak, dan 15 perunggu. Posisi ke-2 dan ke-3 ditempati Jawa Barat dan jawa Tengah.* (Billy Antoro)