Inspiratif! Anak Pekerja Migran Indonesia ini Menembus Universitas di Kanada

Jun 14, 2022

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) dan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) serta bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) meluncurkan program Beasiswa Indonesia Maju (BIM) angkatan 1 kepada peserta didik kelas XII jenjang SMA/SMK/MA/sederajat, untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang strata satu (S1) di perguruan tinggi luar negeri melalui jalur prestasi.

Waktu pendaftaran hingga pengumuman dan tahap pembinaan bagi pendaftar yang lolos Program Persiapan S1 Luar Negeri dimulai tanggal 11 Mei hingga 1 Juli 2022.

Salah satu peserta didik bernama Riska dari Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) yang merupakan anak Pekerja Migran Indonesia (PMI), berhasil menjadi penerima beasiswa tersebut dan dinyatakan lolos di University of British Columbia program Bachelor of Arts. Riska mampu bersaing dengan 1000 peserta lainnya dari seluruh penjuru negeri untuk mendapatkan 160 kuota beasiswa yang ditetapkan Kemendikbudristek.

Capaian Riska ini tentu saja tidak terlepas dari prestasi yang ditorehkan selama menjadi peserta didik di SIKK. Salah satunya yakni menjadi finalis Kompetisi Sains Nasional bidang Geografi tahun 2021. Selain itu, Riska pun aktif mengikuti berbagai pelatihan dan perlombaan jenjang Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) maupun nasional. Prestasi-prestasi inilah yang menjadi bekal Riska untuk mengikuti program Beasiswa Indonesia Maju ini.

Menanggapi keberhasilan yang diperoleh Riska, Dadang Hermawan, M.Ed. Kepala Sekolah SIKK menyampaikan, rasa syukur dan apresiasi atas torehan prestasi salah satu peserta didik terbaiknya. Beliau meyakini capaian ini merupakan buah dari semangat dan kerja keras Riska serta dukungan dari guru-guru SIKK yang senantiasa mendorong untuk terus mengasah kemampuan dan kompetensi yang dimiliki setiap peserta didik. Terbukti, sebelumnya juga sebanyak 39 peserta didik SIKK telah diterima di berbagai universitas negeri di Indonesia melalui jalur SNMPTN, SNMPN dan SPAN, serta satu peserta didik berhasil lolos di Universitas Gadjah Mada melalui seleksi mandiri.

“Semoga capaian ini bisa menjadi inspirasi dan pemantik semangat bagi peserta didik lainnya untuk berprestasi, sehingga berkesempatan mendapatkan beasiswa serupa di masa yang akan datang,” ujar Dadang.

Motivasi Riska mengikuti beasiswa Indonesia Maju didasari oleh keinginannya melanjutkan sekolah di luar negeri untuk mendapatkan fasilitas pendidikan yang terbaik dan belajar dari berbagai perspektif budaya, sehingga pikirannya bisa semakin terbuka.

“Selain itu aku juga percaya bahwa melalui pendidikan yang tinggi dapat mengangkat status sosial keluargaku,” kata Riska.

Selama tahap seleksi yang ketat, Riska dibimbing oleh guru-guru SIKK yaitu Masayuki Nugroho, Ahmad Arif Febriyanto, Dede Kurniawan, Susmin Ito dan Muh. Dliyaul Haq untuk mempersiapkan persyaratan beasiswa mulai dari administrasi, pembuatan esai, hingga persiapan wawancara.

Menurut Riska, pembuatan esai merupakan persyaratan yang paling memerlukan persiapan matang. Oleh karena itu, Riska menuliskan sudut pandangnya dalam esai berdasarkan fakta-fakta dan fenomena sosial dengan menggunakan bahasa yang lugas dan efektif.

“Esai tersebut tentang keinginanku untuk berkontribusi pada negara Indonesia dalam bidang kebijakan publik terkait perlindungan anak-anak PMI dan perluasan akses layanan pendidikan melalui Sekolah Indonesia Luar Negeri, agar kesempatan anak-anak PMI untuk mengenyam pendidikan semakin mudah,” tuturnya.

Masayuki Nugroho selaku salah satu pembimbing mengatakan bahwa dengan tanggung jawab yang tinggi dan didukung kemampuan bahasa Inggris yang baik, Riska mampu menyelesaikan seluruh rangkaian seleksi meskipun ada kendala yaitu waktu seleksi yang bersamaan dengan Ujian Sekolah dan jaringan internet yang tidak mendukung di rumahnya, sehingga proses seleksi wawancara harus diulang. Tetapi, berkat koordinasi yang baik kendala-kendala tersebut dapat diatasi.

“Kelebihan Riska dapat mengikuti setiap instruksi yang disampaikan dengan baik, namun dalam proses bimbingan kadang terkendala jaringan karena 70% dilaksanakan secara daring,” ungkap Masayuki.

Setelah melewati seleksi yang panjang, pada Mei 2022 akhirnya Riska mendapatkan hasil yang diharapkan yaitu lolos seleksi Beasiswa Indonesia Maju Angkatan 1 (gelombang ke-2) dan diterima di universitas pilihannya. Melalui beasiswa ini biaya pendidikan dan biaya hidup Riska selama proses perkuliahan ditanggung oleh Kemendikbudristek.

Riska mengatakan bahwa hasil ini tidak terlepas dari dukungan orang tua dan bimbingan guru-guru SIKK. Dia juga berharap dapat memaksimalkan kesempatan ini untuk berkontribusi pada negeri melalui ilmu pengetahuan yang didapatkan selama menempuh pendidikan.

Share:
No Comments
Berikan komentar
Unduh FileSE Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021
UNDUH SEKARANG
logo

DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021 menjelaskan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, diantaranya adalah merumuskan kebijakan peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan.
KONTAK KAMI
KANTOR PUSATKompleks Kemdikbud Gedung E Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
021-5725610
021-5725610
pauddikdasmen@kemdikbud.go.id
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Copyright © 2020 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi All rights reserved.