Inovasi Tak Identik dengan Sesuatu yang Benar-benar Baru

By: Jul 30, 2019

Bogor (Dikdasmen): Nivia, siswi kelas 12 SMAK Penabur Gading Serpong berpendapat bahwa inovasi tidak selalu identik dengan sesuatu yang benar-benar baru. Pendapat ini ia sampaikan saat ditanya tentang tema Festival Literasi (FLS) III, yaitu Multiliterasi: Mengembangkan Kemandirian dan Menumbuhkan Inovasi.

“Menurut saya, inovasi di bidang sastra itu tidak ada yang benar-benar murni,” ujarnya di Padjadjaran Suite Resort & Convention Hotel, Bogor, Jawa Barat, Jumat 26 Juli 2019.

Siswi kelahiran Pangkal Pinang, 6 agustus 2002 itu memberi contoh pada buah karya sastrawan sekaligus jurnalis, Laila S. Chudori, berjudul Pulang.

“Kalo dibaca, di buku tersebut ada cita rasa Pramoedya. Seperti penggunakan kata kaum proletar. ini kata-kata Pram yang sering kita jumpai dalam Tetralogi Pulau Buru. Dan aku yakin banget kalu Laila itu suka baca Bukunya Pram dan buku filsafat. Karena dari bahasanya, itu sudut pandang dia beragam,” jelasnya.

“Jadi menurut saya inovasi, itu gak selalu tentang sesuatu yang harus benar-benar baru. Jadi inovasi menurut saya mengambil sesuatu yang lama tapi dari sesuatu yang lama tersebut dikembangkan sehingga menjadi sesuatu yang baru,” tambahnya.

Pada FLS III ini, Nivia mengikuti lomba cipta cerpen. Puteri Rusjati ini mengaku bahwa kecintaannya pada sastra karena dorongan dari ayahnya.

“Orang tua lebih memotivasi untuk lebih banyak membaca buku terutama papa. Papa bilang, kamu tidak ranking tidak apa-apa, yang penting kamu banyak banyak buku, papa menyarankan lebih mengutamakan untuk membeli buku daripada membeli baju dan semacamnya,” ujarnya.

“Saya juga banyak membaca novel-vovel karya Pramoedya Ananta Toer,” tambahnya.

Sebagai salah satu siswa yang beruntung mengikuti FLS III, Nivia bersedia menjadi duta literasi.

“Untuk menjadi duta literasi di sekolah saya bersedia. Pertama yang dilakukan, yang pasti dimulai dari prasarana bukunya. Buku yang nilai sastranya lebih tinggi diwajibkan untuk dibaca,” tegasnya.

“Awalnya memang bosan, tapi seperti Najwa Shihab bilang tadi malam, bahwa ketahanan membaca harus dilatih. Karena sebenarnya, buku alternatif seperti buku Pram itu memang tidak mengikuti selara pasar. Tapi lebih punya subtansi,” pungkasnya.

M. Abd. Rahman

Share:
No Comments
Berikan komentar
Unduh FileSE Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021
UNDUH SEKARANG
logo

DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021 menjelaskan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, diantaranya adalah merumuskan kebijakan peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan.
KONTAK KAMI
KANTOR PUSATKompleks Kemdikbud Gedung E Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
021-5725610
021-5725610
pauddikdasmen@kemdikbud.go.id
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Copyright © 2020 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi All rights reserved.