[caption id="attachment_11538" align="aligncenter" width="300"] Direktur Pembinaan SMP Supriano[/caption]
Denpasar (Dikdasmen): Mengusung tema ‘Science for Creative Innovation’, International Junior Science Olympiad (IJSO) ke-13 yang diikuti 48 negara kembali diselenggarakan di Indonesia. Sebagai ajang kompetisi tahunan bidang ilmu pengetahuan alam (sains), IJSO pertama kali diselenggarakan di Jakarta pada tahun 2004.
Sebelumnya, Kamboja ditunjuk sebagai tuan rumah IJSO 2016. Namun kemudian mengundurkan diri. Indonesia menyatakan siap menjadi tuan rumah IJSO ke-13.
"Penyelenggaraan IJSO dipandang sangat penting dilaksanakan untuk mempromosikan minat atau gemar terhadap sains kepada peserta didik khususnya siswa Sekolah Menengah Pertama," kata Direktur Pembinaan SMP Ditjen Dikdasmen Supriano dalam laporannya.
Supriano menjelaskan, ajang IJSO merupakan kompetisi yang mempertandingkan mata pelajaran Fisika, Biologi, dan Kimia. Pesertanya yaitu siswa berusia 15 tahun atau lebih pada Desember tahun pelaksanaan. Kompetisi terbagi dalam dua kelompok yakni individu dan tim. Ajang tahunan ini, katanya, tidak sekadar kompetisi antarnegara, melainkan diharapkan bisa membangun hubungan internasioanal yang lebih baik.
"Kegiatan ini murni berlatar belakang pendidikan untuk mempromosikan dan memberi penghargaan kegiatan ilmiah. Selain itu juga untuk mempererat hubungan persahabatan antarnegara sejak usia dini," ujarnya.* (Rizafan Sufitoriki)