“Bocah Ujungan adalah suatu budaya yang hampir punah di daerah Kabupaten Bekasi,” ungkap David Kristanto, pendamping kontingen Jawa Barat, di Hotel Allium, Tangerang Banten, Selasa, 17 September 2019.
“Ujungan adalah suatu permainan ketangkasan menggunakan bambu. Ujungan merupakan ungkapan kegembiraan saat panen.”
Para penari Bocah Ujungan tampak tampil dengan percaya diri. Semua penonton kelihatan terpukau dengan pementasan itu. Ketiga penari seperti menikmati tarian.
“Senang banget, sudah bisa menampilkan yang terbaik,” ungkap Syhakira ucap mentas. Ia dan kedua temannya merasa tidak ada kekurangan dalam pementasan.
Hal sama dirasakan David. Ia merasa puas dengan penampilan ketiga anak didiknya. “Saya berikan apresiasi setinggi-tingginya bagi mereka karena tak pernah kenal lelah memberikan yang terbaik,” tuturnya.
Ujungan berkembang di Bekasi sebagai suatu kesenian bela diri. Kata ini berasal dari bahasa Sunda ‘Jung’ yang berarti dari lutut ke bawah. Pada 1990-1980-an, Ujungan berkembang di Beaksi dan Jakarta pinggiran berupa seni pertunjukan bela diri menggunakan tongkat yang dipadukan dengan musik dan tari. Namun kian lama budaya ini jarang terlihat di ruang publik.* (Aip Saepudin)