[caption id="attachment_7833" align="aligncenter" width="300"] Fiona Syifa Khairunnisa, peraih medali perak dalam OSN SMP bidang IPS yang diselenggarakan di Kota Palu.[/caption]

Palu (Dikdas): Fiona Syifa Khairunnisa, siswi SMP Fiadota Bontang, Kalimantan Timur, seketika menjerit saat namanya disebut sebagai jura dua, peraih medali perak dalam Olimpiade Sains Nasional tingkat Sekolah Menengah Pertama (OSN SMP) bidang IPS. Seketika, gadis asal Bontang ini berlari ke atas Podium, bersalaman dengan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Didik Suhardi, dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Sudarto, kemudian menerima medali perak dan piagam penghargaan.

Usai foto bersama dengan para peraih medali perak bersama para pejabat pemerintahan, gadis yang akrab disapa Fiona ini mendatangi kawan-kawannya. Wajahnya merona bahagia, menambah aura kecantikannya.

Sesaat setelah meluapkan kebahagiaan bersama kawan-kawannya, Fiona bercerita tentang kunci keberhasilannya meraih medali perak. Menurut gadis yang dianugerahi gigi gingsul ini, ia terbiasa belajar di pagi hari. Menurutnya, suasana pagi yang segar mempermudahnya memahami materi pelajaran.

“Lebih sering belajar saat pagi,” ujar Fiona di Hotel Swiss Bel Hotel, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat, 22 Mei 2015.

Selain kebiasaan belajar di pagi hari, keberhasilan Fiona juga didukung dengan persiapan menjelang OSN SMP. Ia sempat mengikuti karantina selama 1 minggu di Provinsi Kalimantan Timur.

“Saya mengisi soal-soal dengan lengkap. Tidak ada soal yang tidak saya isi. Ada soal sulit, tapi akhirnya saya pake nalar, dan alhamdulillah hasilnya pun menyenangkan, saya juara 2,” ujar Fiona dengan pipi yang bersemu merah.

Di puncak acara penutupan OSN SMP dan penganugerahan juara, Fiona merasa sedih karena ia akan berpisah dengan temen teman seperjuangannya.

“Masih banyak lomba-lomba yang lain, jadi jangan sedih bagi yang tidak juara. Bagi yang mendapat juara, terus tingkatkan kualitas dan tetap berjuang,” pesan Fiona kepada teman-temannya.

Di ujung perbincangan, Fiona mengaku sudah tak sabar ingin ketemu keluaraga di Kota Bontang Kalimantan Timur, melepas rindu dan berbagi kebahagiaan.*

Muhammad Fitrah