Semarang (Dikdasmen): Hermansyah, pendamping Alvi Syahri, siswa kelas 9 SMPLB Kota Langsa, mengatakan bahwa cabang olahraga bulu tangkis berhasil membangun kepercayaan diri anak didiknya. Ditemui di GOR Tri Lomba Juang pada Selasa, 27 Agustus 2019, pendamping Duta Aceh ini bercerita bahwa pada mulanya anak didiknya adalah anak yang pemalu. Di sekolah Alvi yang lahir di Julok, 12 Desember 2001 selalu diam. Namun pada saat dia bertanding melawan kawan lain di lapangan, Alvi mulai aktif. Potensinya semakin terlihat.
“Awalnya dia malas untuk berlatih, namun dengan lolosnya Alvi hingga kejuaraan di provinsi, membuat dia semakin rajin dan menambah motivasi untuk berlatih pagi dan sore,” ujarnya.
Berangkat dari kisah Alvi tersebut, Hermansyah menilai bahwa bulu tangkis dan cabang olah raga lainnya sangat bermanfaat membangun kepercayaa diri anak berkebutuhan khusus.
“Melatih kepercayaan diri,” tambahnya.
Sementara itu, ketika ditanya seputar tema O2SN XII, yaitu Generasi Sehat, Generasi Tangguh, Hermansyah mengatakan bahwa untuk mewujudkan generasi yang tangguh perlu dibantu dengan jiwa raga yang sehat.
“Sehat dengan selalu berolahraga dan menerapkan nilai-nilai yang ada dalam setiap permainan di dalam kehidupan. Generasi tangguh menurut saya sendiri adalah generasi yang siap menghadapi perubahan. Kemajuan teknologi di satu sisi tanpa disadari justru merupakan penghambat kematangan perkembangan sosial dan emosi seseorang. Sistem di dunia pendidikan perlu lebih memahami dalam ikut menyiapkan generasi muda yang tangguh dan sehat jiwa raga,” jelasnya.
“Kami di sini bukan hanya untuk bermain dan menang, namun juga untuk menambah koneksi dan bersosialisasi dengan teman-teman dari provinsi lain. Menjaga sikap toleransi juga sangat terasa di sini. Salah satu contoh kecil adalah saat waktu salat, juri dan panitia lain memberikan kesempatan istirahat salat kepada peserta yang beragama Islam,” pungkasnya.*
Aris Munandar