Sebelumnya, kondisi kurang fit dialami Nurhamdi saat berada di pesawat menuju Aceh. Perutnya terasa mual, tapi tidak bisa muntah. Ia masih bisa bertahan dalam kondisi itu, bahkan masih bisa menang melawan atlet pencak silat dari Sulawesi Barat. Namun di hari kedua, saat bertanding melawan atlet Lampung, Nurhamdi tidak bisa lagi bertahan. Badannya lemas.
Untuk mengatasinya, Nurhamdi membuat strategi. Namun, saat bertanding, ia lupa dengan strategi itu. “Akhirnya kena banting dan gunting, tidak bisa mengejar poin,” ungkapnya di Gelanggang Olahraga Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh, Rabu, 28 Agustus 2019. Kekalahan itu membuatnya tidak bisa bertanding lagi karena menggunakan sistem gugur.
Banyak pelajaran berharga dari pengalamannya berlaga di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Ia akan menyampaikan kepada teman-temannya setiba kembali ke Mataram. Ia juga senang setelah mendapat kabar dari perguruan pencak silatnya di Mataram bahwa tingkat sabuknya dinaikkan dari pemegang sabuk biru menjadi sabuk merah.* (Samsudin)