Jakarta (Dikdas): Catur merupakan cabang olah raga yang membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Hal ini diungkapkan Muhlis, Pendamping Imam Tumolango asal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2 Batudaa Provinsi Gorontalo.
“Di saat lagi bermain catur, meski strategi penyerangan sudah bagus tapi bila kita kurang sabar dan kurang teliti maka satu langkah saja akan berakibat salah, dan maka akan mempengaruhi permainan berikutnya,” ucapnya di Hotel Sentral Jakarta, Selasa (17/6).
Menurut pengamatan Muhlis, di dalam babak pertama, permainan anak didiknya kurang maksimal terutama dalam penyelesaian akhir sehingga kalah poin dengan lawannya.
“Strategi yang di mainkan Imam baik, tapi dia sedikit ceroboh, tidak melihat posisi rajanya yang sudah terancam, salah langkah pertahanannya, jadi berantakan,” ucapnya.
Biarpun tadi kalah poin, tambah Muhlis, dia percaya anak didiknya bisa memanfaatkan sisa permainan yang akan dihadapinya di babak berikutnya. Karena sistem pertandingan catur memakai sistem Swiss 6 babak, Muhlis optimis anak didiknya dapat menyelesaikan sisa babak pertandingan dengan baik.
“Ada empat babak lagi, masih ada peluang, kita baru kalah dua,” tegasnya. * (Tata Sumitra)