Banda Aceh (Dikdasmen): Agnes Christine Natalia Singgih, siswi kelas 11 SMKN 1 Manado, membandingkan dua karakter melalui film pendek berjudul Neraca. Siswi kelahiran Tomohon 28 Desember 2001 ini bercerita, ada kakak beradik yang memiliki karakter berbeda. Sang kakak lelaki yang bernama Toar memiliki karakter baik, seperti sopan, mudah bersosialisasi, dan suka menolong. Tapi ia menyepelekan signifikansi pendidikan. Baginya, kesejahteraan hidup tak ditentukan oleh pendidikan yang tinggi. Asal mau bekerja, hidup akan sejahtera. Sementara sang adik yang bernama Agnes, merupakan kebalikan dari karakter sang kakak. Agnes sangat mengutamakan pendidikan, namun memiliki karakter kasar dan individualis.
Christine mengatakan bahwa dua karakter tersebut terjadi di dunia nyata. “Kami melihat, banyak orang yang sudah puas dengan pendidikannya hanya sampai jenjang SMP, tapi memiliki karakter yang baik. Tapi ada juga orang yang berpendidikan sampai jenjang SMA, tapi memiliki karakter yang kurang baik,” ujar Christine di Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh, Selasa, 29 Agustus 2018.
Berdasarkan kondisi tersebut, Christine dan teman-temannya membuat film pendek berjudul Neraca. “Untuk membuat perbandingkan antara dua karakter, yaitu karakter Toar dan Agnes sendiri, dari ketidakseimbangan hingga akhirnya menjadi seimbang antara pendidikan akademis dengan nilai karakter,” ujar teman Christine , yaitu Glorio Alfonsus Putra Yuwono.
Sementara itu, Edward Suharto, guru pembimbing Christine dan Glorio menceritakan awal mula kelahiran ide film pendek berjudul Neraca. Menurutnya, idenya berangkat dari tema Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) XI yaitu Memajukan Pendidikan dan Menguatkan Karakter. Kemudian, ia mengadakan lomba penulisan cerita pendek di sekolah dengan tema FLS2N XI tersebut. Dari seluruh gagasan yang tertuang dalam cerita pendek, muncul ide tentang Neraca.
“Kami teringat Penguatan Pendidikan Karakter, lalu kami coba mengangkat nilai karakter budaya bangsa hingga akhirnya munculah ide judul film pendek yang kami beri judul Neraca,” pungkasnya.*
Fauzan.