Padang, Kemdikbud --- Kondisi masyarakat di masa depan hampir dipastikan lebih kompleks daripada masa sekarang. Dari berbagai penelitian, kompleksitas di masa depan enam kali lebih kompleks dari hari ini. Hadirnya Kurikulum 2013 saat ini dirancang untuk menyiapkan generasi yang mampu menjawab kompleksitas tersebut. Kurikulum ini membentuk peserta didik agar produktif, inovatif, kreatif, dan afektif sehingga mampu berpikir orde tinggi untuk menjawab berbagai kompleksitas.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan (Wamendik) Musliar Kasim mengatakan, Kurikulum 2013 tidak hanya mengutamakan kompetensi pengetahuan, tapi juga keterampilan. Ia mencontohkan, dari segi kebahasaan misalnya, dengan Kurikulum 2013 ini generasi mendatang bisa berkompetisi dan berdaya saing dengan kemampuan berbahasa yang mumpuni. Bahasa bisa menjadi ciri generasi Indonesia dan keterampilan yang bisa dipakai sebagai alat komunikasi yang baik.

"Di Kurikulum 2013, dari kelas 1 SD anak sudah disuruh bikin laporan dan presentasi di depan kelas. Nanti kalaupun dia tidak berkesempatan masuk perguruan tinggi, lulus SMA dia sudah bisa berkomunikasi baik oral maupun verbal," katanya saat berdialog dengan akademisi dan tokoh masyarakat di Sumatera Barat, Sabtu (06/09/2014).

Kurikulum 2013 membuat siswa lebih banyak mencari tahu daripada diberi tahu oleh guru. Guru tidak lagi menjadi penguasa di kelas. Justru guru menjadi pengarah (pemacu) dari setiap kegiatan siswa. Tidak hanya dalam hal kebahasaan, dalam bidang seni budaya siswa juga diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menggali minat dan bakatnya. "Dengan pendidikan 12 tahun, andaikata dia tidak lanjut ke universitas dia sudah bisa hidup," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, peserta dialog yang berasal dari berbagai kalangan ini menyambut baik dengan antusias Kurikulum 2013. Dari testimoni beberapa peserta, mereka menyatakan kesiapannya menyukseskan implementasi kurikulum ini. "Saya Zainal, guru kimia, sangat mendukung Kurikulum 2013 ini. Meski masih ada kendala di buku dan lain sebagainya itu bisa dibenahi. Yang dibutuhkan itu kesabaran," kata salah satu peserta yang bernama Zainal, antusias. (Aline Rogeleonick)

Sat, 09/06/2014 - 15:51

Repro:kemdikbud.go.id