[caption id="attachment_5292" align="aligncenter" width="300"] Mendikbud Prof. Dr. Mohammad Nuh, DEA dan Wamendikbud Prof. Dr. Musliar Kasim, MS berfoto bersama para penerima APP 2014 di Jakarta, Rabu malam (15/10/2014).[/caption]
Jakarta (Dikdas): Persoalan pendidikan sangat kompleks dan rumit. Maka sudah semestinya penanganan terhadap berbagai problem pendidikan tidak dimonopoli oleh pemerintah saja. Masyarakat, yayasan, dan dunia industri juga punya peran penting dalam memajukan dunia pendidikan.
“Meskipun hanya meletakkan satu batu bata untuk membangun satu kelas, nilainya sungguh sangat luar biasa. Tidak ada perkara kecil di dalam dunia pendidikan,” kata Prof. Dr. Mohammad Nuh, DEA., Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, saat menyampaikan sambutan pada malam Anugerah Peduli Pendidikan yang digelar di Gedung D Kompleks Kemdikbud, Senayan, Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2014.
Mohammad Nuh mewakili Kemdikbud dan Pemerintah menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada tokoh, kelompok, kepala daerah, dan kalangan industri yang telah berpartisipasi dalam pengembangan pendidikan. Menginjak tahun ke-5 ini, Kemdikbud memberikan 25 penghargaan APP 2014 kepada berbagai pihak yang meliputi profil kategori provinsi/kabupaten/kota, yayasan, perusahaan/BUMN, individual/inovator pendidikan, dan program acara televisi (lihat: Penerima Penghargaan APP 2014).
Dengan pemberian penghargaan, Mohammad Nuh berharap, makin banyak lagi orang dan lembaga yang menunjukkan kepedulian terhadap dunia pendidikan. Sebab, ia menilai, masih ada kelompok masyarakat yang masih terhalang dinding (barier) untuk mendapatkan layanan pendidikan, baik hambatan yang terkait kewilayahan, sosial-ekonomi, maupun fisik.
Tugas masyarakat yang telah mengakses pendidikan untuk membongkar halangan-halangan itu. Sehingga sebagian masyarakat yang sebelumnya tak mungkin mengakses pendidikan menjadi mungkin menikmati pendidikan. “Yang tadinya tidak mungkin, berkat ketekunan, sentuhan, dan budi Ibu-Bapak sekalian, menjadi mungkin,” ungkapnya. “Tugas kita adalah mengubah ketidakmungkinan menjadi mungkin.”
Dalam laporannya, Prof. Ainun Na’Im, Ph.D, Sekretaris Jenderal Kemdikbud, mengatakan, tujuan pemberian APP adalah untuk meningkatkan layanan pendidikan kepada masyarakat baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat sendiri termasuk kalangan industri dan yayasan.
Ke-25 penerima penghargaan dipilih dari 99 calon yang masuk seleksi. Mereka dievaluasi berdasarkan komitmen dan kontribusinya dalam dunia pendidikan. “Program ini tidak lepas dari upaya pemerintah dan kita semua untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan,” ujarnya.* (Billy Antoro)