Tangerang (Dikdasmen): Kadang kendala datang tanpa kuasa ditolak. Hal itu dialami Siti Nurul Fajriah bersama timnya. Festival Musik Tradisional yang sedianya dimulai pukul 8, baru mulai setelah lewat pukul 9. Kostum yang telanjur dikenakannya menjadi lusuh.

Ia dan tim mendapatkan nomor urut 7. Namun, penampilannya harus bergantian dengan penampilan peserta Festival Musik Tradisional. “Jadi sebagian yang belum sempat tampil hari ini diteruskan besok pagi,” ucapnya usai turun panggung di Hotel Atria Gading Serpong, Tangerang, Banten, Selasa, 17 September 2019. Bedak yang menempel di wajahnya mulai luntur tersapu keringat.

Kondisi itu memengaruhi performa timnya. Ia merasa deg-degan sebelum naik panggung. Beruntung pelatih mengalihkan perhatian dengan mengajaknya berdiskusi dan bercanda sehingga perasaan cemas perlahan hilang.

Sebagai kontingen DKI Jakarta, Siti dan teman-temannya menampilkan musik khas Gambang Kromong. Musik ini, katanya, dipadukan dengan aransemen jazz dan vokal yang sekali-sekali melantunkan lagu Si Jali-Jali.

“Semoga memuaskan penonton. Juri mudah-mudahan memberikan nilai yang terbaik. Medali emas untuk Provinsi DKI Jakarta,” harapnya.* (Samsudin)