[caption id="attachment_9749" align="aligncenter" width="300"] Ilustrasi. Mobil PKBM Saremas dan Segarmas, Miri, Sarawak, Malaysia (Dok. Rusdi/2014)[/caption]

Jakarta (Dikdasmen): Jumlah peserta didik Indonesia sangat besar. Tersebar dari pelosok kota hingga desa. Dari kawasan penuh fasilitas hingga minim sarana-prasarana. Ketersediaan buku kemudian menjadi problem terutama di kawasan tertinggal, terluar, dan terdepan (3T).

Banyak peserta didik di kawasan 3T yang sulit mengakses buku. Jarak yang jauh dari pusat kota dan kendala akses jalan memaksa mereka belajar tanpa buku bacaan. Padahal akses atas pengajaran bermutu dan fasilitas memadai menjadi hak semua warga negara Indonesia di manapun berada.

Beranjak dari fenomena tersebut, sejumlah guru yang mengajar di Sabah, Malaysia, dan alumni sarjana mendidik daerah 3T menggalang pengumpulan buku bacaan. Buku tersebut akan didistribusikan untuk peserta didik pendidikan dasar dan pendidikan menengah di CLC di Sabah, sekolah alam suku Anak Dalam Riau, sekolah-sekolah di Nusa Tenggara Timur dan Manokwari, Papua Barat.

Posko pengumpulan buku digelar di tujuh lokasi yaitu Tawau (Malaysia), Kalimantan Utara, Jawa Barat, Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Pengumpulan buku dimulai pada Desember 2015 dan berakhir pada maret 2016.

Untuk informasi lebih jauh, masyarakat yang berniat menjadi donatur dapat menghubungi Kuncoro Edi Wibowo melalui ponsel: 085747982292/6018261347 (Malaysia), 08998484610 (WhatsApp), dan 59193305(BBM). Baca proposal lengkapnya, silakan unduh di sini.* (Billy Antoro)