Bandar Lampung (Dikdasmen): Milza Dwifahira, peserta lomba baca puisi jenjang SMA pada FLS2N XII mengatakan bahwa aneka lomba siswa dapat mengasah bakat siswa. Karena itu, ia berharap FLS2N senantiasa ada di setiap tahun.

“Sangat perlu, lomba-lomba di sains, seni, dan olahraga, itu untuk mengasah bakat-bakat siswa-siswi yang ada,” ujarnya di Taman Budaya Lampung, 17 September 2019.

Selasa siang itu, siswi kelas XI MIPA SMAN 1 Gapura ini telah menunaikan lomba baca puisi. Penampilan cukup apik.

“Dibilang puas, tidak puas juga, namum alhamdulillah,” ujarnya saat ditanya penampilannya membawakan puisi.

Bagi Milza, agar apik membawakan puisi, seorang pembaca puisi harus menghayati isi puisinya.

“Harus memahami isi puisi, setelah itu kita dalami maknanya sehingga kita hanyut ke dalam penghayatan. Jika sudah benar sesuai pemahamannya, maka gestur, gerak, dan mimik bisa ikut sendiri secara alamiah, biasanya begitu,” tegasnya.

Siswi kelahiran Sumenep, 25 April 2003 ini mengaku tertarik pada puisi sejak kecil.

“Sejak kelas IV SD sudah mulai ikut lomba-lomba di kecamatan belajar dengan saudara bapak yang seniman, sementara di SMA berlatih bersama bu Elvina, guru di sekolah walaupun tidak ada ekskul baca puisi,” ungkapnya.

Kegemarannya pada puisi didukung dengan atmotsfer sastra di daerahnya. Karena menurutnya, di Sumenep, Madura, sudah ada lomba baca puisi. Ia menyukai puisi-puisi buah karya W.S Rendra, Zawawi Imron, Sujiwo Tejo, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus, dan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun.

Ke depan, Milza ingin menekuni puisi sambil kuliah di sastra meski orangtuanya berharap ia menekuni bidang kesehatan. “Kita lihat saja nanti,” ujar siswi yang optimis juara ini.*

Robert LT.