Mataram (Dikdas): Banyak faktor yang membuat kemampuan matematika siswa Indonesia jauh di bawah negara lain. Harus dipikirkan solusi dan kegigihan mengeksekusinya.
Penguasaan ilmu matematika oleh anak-anak Indonesia belum terlalu menggembirakan. Padahal ilmu ini merupakan prasyarat penting untuk pengembangan ilmu lainnya. “Dalam hasil survey PISA, harus diakui kita tidak terlalu bagus,” kata Dr. Saladin Utunggadewa, Ketua Juri Olimpiade Sains Nasional (OSN) jenjang SD/MI bidang matematika di Denpasar, Bali, Selasa (6/5/2014).
Persoalan ini memang kompleks. Tentu bukan sebuah hal yang baik jika semata menyalahkan sistem dan para pemangku kebijakan dalam menyikapi persoalan ini. Namun setidaknya perlu dipikirkan model pembelajaran yang efektif untuk mata pelajaran yang satu ini. Metode pembelajarannya pun sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan level kemampuan peserta.
“Berdasarkan pengalaman saya mengajar, kondisi kelas yang kita hadapi selalu unik. Kita tidak bisa mengatakan metode ini yang pasti cocok,” ucap dosen di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung ini.
Selain itu, tambah Saladin, rentang perbedaan kondisi pendidikan Indonesia lebar sekali. Tak bisa metode pembelajaran tertentu diterapkan secara massal. Artinya penyeragaman menjadi sesuatu yang agak membahayakan.
Sejatinya, matematika adalah salah satu cabang ilmu yang penting baik dalam kepentingan praktis kehidupan maupun pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan matematika, masyarakat akan dipandu untuk berlogika, berpikir kritis, memprediksi serta mengambil keputusan.* (Baydhowi)