News

Berita

SE Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021

Download Brochures

Unduh File

<a href="https://pdm.dikdasmen.go.id:1337/wp-content/uploads/2017/09/SMP_Akbar1.jpg"><img src="https://pdm.dikdasmen.go.id:1337/wp-content/uploads/2017/09/SMP_Akbar1-300x192.jpg" /></a>
Medan (Dikdasmen): Pada 2015 silam, Akbar Wendi Sulistio mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) jenjang SD cabang olahraga (cabor) renang gaya bebas. Namun, ia hanya mampu duduk di peringkat 4. Kini, ia kembali berlaga pada cabor renang gaya bebas 100 meter jenjang SMP.

Pada pertandingan yang digelar di Gelanggang Olahraga Universitas Negeri Medan, Selasa, 5 September 2017, Akbar berhasil meraih medali perunggu. “Saya sangat senang dan bangga walaupun hanya meraih juara ke-3,” ucap siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Pringsewu, Lampung, ini.
Welli Gunardi, pelatih sekaligus pendamping Akbar, menggunakan beberapa teknik melatih agar anak didiknya lebih siap dalam menghadapi lomba. Menurutnya, olahraga air membutuhkan penjagaan prima terhadap fisik dan kesehatan. “Sehat terlebih dahulu karena di cabang renang ini butuh tenaga ekstra, asupan makanan yang harus dijaga dengan baik, latihan, dan memberikan treatment khusus untuk menjadi juara,” ungkapnya.
Welli tetap senang dan bangga terhadap prestasi Akbar. Menurutnya, itulah hasil terbaik yang bisa dibawa kembali ke daerahmya. “Saya sangat senang dan bangga terhadap keberhasilan anak ini,” tandasnya.* (M. Rizal)

Berikan komentar

<a href="https://pdm.dikdasmen.go.id:1337/wp-content/uploads/2017/09/SMP_Adam.jpg"><img class="aligncenter size-medium wp-image-12551" alt="SMP_Adam" src="https://pdm.dikdasmen.go.id:1337/wp-content/uploads/2017/09/SMP_Adam-300x199.jpg" /></a>
Medan (Dikdasmen): Ada banyak alasan mengapa seseorang menyukai pencak silat. M. Adam Malik, atlet pencak silat dari SMP Negeri 1 Kota Tangerang, Banten, memilih pencak silat karena olahraga asli Indonesia ini sangat baik bagi tubuh.

“Ilmu pencak silat itu sangatlah bagus untuk keselamatan dan kesehatan,” katanya saat ditemui di Emerald Garden International Hotel, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 5 September 2017.

Selain itu, tambahnya, pencak silat dapat membuat tubuh lebih bugar. Dengan menguasai ilmu bela diri, ia bisa menjaga diri dan orang lain yang membutuhkan bantuan.

Namun perjalanan Adam menggeluti pencak silat tidak selalu mengenakkan. Saat pertama kali latihan, badannya masih kaku dan belum bisa melakukan gerakan dengan benar. Yang membuatnya bertahan adalah pencak silat membuka kesadarannya bahwa ia memiliki banyak kemampuan dalam dirinya. Selain itu, ia mendapat dukungan dari orang tua dan kerabat terdekatnya.

Sejumlah prestasi pernah ditoreh Adam. Pada ajang O2SN 2015 jenjang SD, ia juara 1 lomba pencak silat tingkat Kota Tangerang. Pada O2SN jenjang SMP, ia kembali meraih predikat juara 1 tingkat Kota Tangerang. Pada lomba FIGHT Wali Kota Cup tahun 2017, ia meraih juara 1.

Adam mengaku merasa grogi dan takut kalah saat awal-awal mengikuti kompetisi. Tetapi ia dapat segera mengatasinya karena penguasaan terhadap pencak silat membuatnya mampu mengatasi persoalan tersebut.* (Aip Saepudin)

&nbsp;

Jalan Panjang Pencak Silat Adam

<a href="https://pdm.dikdasmen.go.id:1337/wp-content/uploads/2017/09/SMP_Siti-Muzdalifah.jpg"><img class="aligncenter size-medium wp-image-12647" alt="SMP_Siti Muzdalifah" src="https://pdm.dikdasmen.go.id:1337/wp-content/uploads/2017/09/SMP_Siti-Muzdalifah-300x200.jpg" /></a>
Medan (Dikdasmen): Bagaimana cara mudah mempelajari pencak silat? Siti Muzdalifah, atlet pencak silat dari Jawa Tengah, punya jawabnya. Katanya, kenali dan pahami dulu seni bela diri asli Indonesia itu. Seteklah kenal dan paham, maka akan tumbuh rasa cinta pada budaya Indonesia.

Siti sendiri menggeluti pencak silat setelah melihat penampilan kakaknya yang juga seorang atlet pencak silat. “Karena dia pintar bela diri, maka saya ingin menjadi seperti dia,” katanya di Emerald Garden Hotel Medan, Sumatera Utara, Selasa, 5 September 2017.

Pada penampilan pencak silat dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) ini, Siti telah menunjukkan penampilan terbaiknya. “Saya tetap optimis dan tetap senang tampilkan yang terbaik,” ujarnya. Menjelang O2SN di Medan, ia berlatih setiap hari.

Tahun lalu, pada O2SN 2016 jenjang SD, ia meraih emas. Dengan bekal pengalaman tersebut, siswi SMP Negeri 1 Wonogiri ini optimis akan kembali menajdi yang terbaik.* (Aip Saepudin)

&nbsp;

&nbsp;

Siti Muzdalifah Ingin Jadi Pesilat Hebat

Berjuang dan Berlatih, Modal Jadi Juara

kemdikbud.png

thumbnail_https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/a8/Seal_of_Ministry_of_Education_and_Culture_of_Indonesia.png

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/a8/Seal_of_Ministry_of_Education_and_Culture_of_Indonesia.png

LINKS

RECENT VIDEOS

VIDEO TERBARU

Jakarta, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim kembali meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar. Diberi tajuk Kampus Merdeka, kali ini, terdapat empat penyesuaian kebijakan di lingkup pendidikan tinggi.

"Kebijakan Kampus Merdeka ini merupakan kelanjutan dari konsep Merdeka Belajar. Pelaksanaannya paling memungkinkan untuk segera dilangsungkan, hanya mengubah peraturan menteri, tidak sampai mengubah Peraturan Pemerintah ataupun Undang-Undang," disampaikan Mendikbud dalam rapat koordinasi kebijakan pendidikan tinggi di Gedung D kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Jumat (24/1/2020).

 Nadiem Makarim Ajak Startup Maksimalkan Program Kampus Merdeka

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebut terdapat enam provinsi yang memiliki angka buta aksara yang tinggi.

Kemdikbud: Angka Buta Aksara Nasional  1,78%, Papua Masih 21,9%

Klarifikasi Mendikbud terkait Mapel Sejarah

Nganjuk – Sabtu, 21 Juni 2025, Mendikdasmen, Abdul Mu’ti, melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Abdul Mu’ti disambut oleh Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP), Kepala Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE), Kepala Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK), dan Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim). Dalam kunjungan kali ini, Abdul Mu’ti mendatangi beberapa sekolah menengah dan pondok pesantren di Kabupaten Nganjuk.

Mendikdasmen bersama rombongan mengunjungi SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Nganjuk. Kunjungan ini dilakukan agar Mendikdasmen dapat memantau secara langsung jalannya Sistem Penerimaan Murid Bari (SPMB) 2025 di Provinsi Jawa Timur, khususnya Kabupaten Nganjuk. Mendikdasmen memantau pelaksanaan SPMB dan melihat segala bentuk kendala yang mungkin terjadi saat proses SPMB berlangsung. 

“Kami perlu memantau langsung pelaksanaan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB. Kami ingin memastikan bahwa proses ini berjalan dengan transparan, adil, dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.” ujar Mendikdasmen disela-sela kunjungannya di SMAN 1 Nganjuk. Mendikdasmen meminta para guru dan operator untuk tetap semangat dalam menjalani seluruh tahapan SPMB dan berharap setiap usaha yang telah dilakukan akan membuahkan hasil terbaik dan sesuai dengan harapan.

Perjalanan Mendikdasmen dan rombongan dilanjutkan menuju ke Pondok Pesantren Ar Raudlotul Ilmiyah, Kertosono. Setelah santap siang, Mendikdasmen menghadiri acara Haflah Akhirussanah Ponpes Ar Raudlotul Ilmiyah. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro, yang menyambut baik kedatangan Mendikdasmen. 

Dalam sambutannya, Wabup Nganjuk menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh santriwan dan santriwati yang telah menyelesaikan pendidikannya dan menyemangati para santri untuk tetap semangat dalam mengejar cita-cita dan tidak pernah lelah untuk terus belajar. Wabup juga menegaskan tentang pentingnya keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu dunia, ”Apa yang kita pelajari terkait keilmuan duniawi harus sesuai dengan keilmuan agama kita,” tegas pria berkacama ini.

Di akhir acara, Mendikdasmen memberikan tausiyah sebelum beralih ke lokasi berikutnya. Mendikdasmen mengatakan bahwa SPMP 2025 ini merupakan salah satu upaya untuk mengangkat pendidikan sebagai bagian dari sarana untuk meningkatakan kualitas generasi dan tentu saja harkat dan martabat bangsa. ”Masa depan harus lebih baik dari masa lalu dan masa kini,” tegas Mu’ti.

SMA Muhammadiyah 2 Kertosono menjadi tujuan terakhir kunjungan Abdul Mu’ti di Kabupaten Nganjuk. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka peresmian Masjil Al Mujahidin SMA Muhammadiyah 2 Kertosono. 

Setelah sambutan yang disampaikan oleh Kepala SMA Muhammadiyah 2 Kertosono dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Nganjuk, Juwari, S.Pd., Mendikdasmen menyampaikan tausyiahnya bahwa masjid dibangun bukan hanya untuk estetika, melainkan yang utama adalah sebagai tempat ibadah dan pusat kegiatan keagamaan. 

”Fungsi religius masjid harus menjadi prioritas dalam perencanaan dan pembangunannya,” punkasnya. 

Acara peresmian Masjid Al Mujahidin SMA Muhammadiyah 2 Kertosono ini menjadi kegiatan terakhir Mendikdasmen dalam kunjungan kali ini sebelum kembali Jakarta.*

Repro: https://balaibahasajatim.kemendikdasmen.go.id/2025/06/21/mendikdasmen-pantau-pelaksanaan-spmb-di-kabupaten-nganjuk/

large_WhatsApp-Image-2025-06-21-at-16.38.52-2048x1536.jpeg

medium_WhatsApp-Image-2025-06-21-at-16.38.52-2048x1536.jpeg

small_WhatsApp-Image-2025-06-21-at-16.38.52-2048x1536.jpeg

thumbnail_WhatsApp-Image-2025-06-21-at-16.38.52-2048x1536.jpeg

WhatsApp-Image-2025-06-21-at-16.38.52-2048x1536.jpeg

Mendikdasmen Pantau Pelaksanaan SPMB di Kabupaten Nganjuk

JUMAT, 20 Juni 2025, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, melakukan pemantauan langsung Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMAN 1, SMAN 2, dan SMKN 1 Surabaya. Menurutnya, pelaksanaan SPMB di 3 satuan pendidikan Kota Pahlawan itu berjalan lancar. 

"Pelaksanaan penerimaan murid baru di Surabaya, alhamdulillah, tadi di SMAN 1 dan SMAN 2 berjalan lancar, khususnya jalur afirmasi, dengan pertimbangan-pertimbangan yang menurut saya tepat sekali," ujar Wamendikdasmen, yang saat itu didampingi Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen Pauddasmen), Gogot Suharwoto.

Menurut Wamendikdasmen, dari hasil peninjauan, sejumlah orang tua murid mengaku telah mendapat sosialisasi yang cukup jelas dari pihak sekolah. Sehingga mereka tidak menemukan kendala yang berarti dalam pelaksanaan SPMB.

"Tadi saya berdialog dengan orang tua, (mereka) mendapat penjelasan lewat sosialisasi sekolah. Termasuk juga (informasi) putra putrinya dari sekolah masing-masing," ungkap Atip.

Sementara itu, Dirjen Pauddasmen menjelaskan, hingga saat ini proses SPMB telah berjalan di total 230 daerah di Indonesia.

"Sudah ada sekitar 27 kabupaten/kota yang sudah selesai (seleksi), sudah proses daftar ulang. Alhamdulillah semua berjalan lancar," jelasnya.

Dirjen Pauddasmen turut menjelaskan terkait kondisi teknis dari pelaksanaan SPMB di jenjang pendidikan mulai SD hingga SMA.

"Untuk SMA, sekitar 30 persen dilakukan luring (offline), daring, dan sebagian blended. SMP lebih banyak daring, sementara SD dominan luring, sekitar 70 persen," tuturnya.

Dirjen Pauddasmen menambahkan bahwa orang tua maupun siswa tak perlu khawatir, karena saat ini telah ada kerjasama bersama sekolah swasta, termasuk untuk keluarga yang tidak mampu.

Tujuannya agar seluruh siswa bisa mendapatkan akses pendidikan yang layak.

"Kita bekerjasama dengan sekolah swasta. Bagi siswa yang tidak mampu, ada bantuan dari pemerintah daerah. Pihak sekolah juga mendapat bantuan, tentu sekolah yang terakreditasi. Sistem ini memastikan semua murid bisa sekolah,"paparnya.

Sementara Kepala SMAN 2 Surabaya Titik Hariani mengatakan bahwa proses SPMB kini telah memasuki tahap daftar ulang.

“Pendaftaran untuk tahap 1 dimulai tanggal 16 sampai 17 Juni, pengumumannya baru pagi tadi tanggal 20 Juni 2025 langsung daftar ulang sampai besok tanggal 21 Juni 2025 mulai jam 8 sampai jam 16.00 WIB,” pungkasnya.*


small_Lembar Kerja 1.jpg

thumbnail_Lembar Kerja 1.jpg

Lembar Kerja 1.jpg

Wamendikdasmen Pantau Langsung SPMB di Surabaya

SISTEM Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Provinsi Jawa Tengah, yang dilaksanakan mulai tanggal 26 Mei s.d. 18 Juni 2025 berjalan lancar dan kondusif. Hal ini disampaikan Sadimin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

“Alhamdulillah, dalam pelaksanaan SPMB 2025, sampai saat ini lancar, kondusif, tidak ada masalah yang begitu berarti,” tegas Sadimin, melalui sambungan telepon, Rabu 18 Juni 2025.

Beberapa masalah, kata Sadimin, sempat muncul di permukaan, namun dapat diselesaikan dengan baik. Di antara masalah itu adalah belum semua wilayah di Jawa Tengah memperoleh layanan akses internet yang stabil; sebaran SMA negeri dan SMK negeri belum merata; dan jangkauan kuota jalur domisili belum mampu menjangkau wilayah penerimaan murid baru.

Untuk masalah pertama, Sadimin beserta jajarannya memberikan instruksi kepada semua satuan pendikan jenjang SMA Negeri dan SMK Negeri untuk membuka layanan yang dapat membantu masyarakat dalam memperoleh informasi sekaligus penyediaan akses internet. Masalah kedua, disediakan kuota domisili khusus untuk wilayah kecamatan yang belum berdiri SMA Negeri dan atau SMK Negeri. Sementara untuk masalah ketiga, solusinya adalah penyelenggaraan kelas jauh.

**Kolaborasi Bersama Sekolah Swasta**

Dalam rangka menjamin pemerataan dan perluasan akses pendidikan, selama penyelenggaraan SPMB, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan program kemitraan dengan satuan pendidikan swasta. 

Menurut Sadimin, kolaborasi dengan sekolah swasta itu melalui BOSDA Afirmasi, dan pembiayaannya ditanggung oleh APBD Provinsi Jawa Tengah. “Sehingga murid baru tadi pada program kemitraan bebas pengutan biaya pendidikan,” ujarnya.

Di sini, tambah Sadimin, ada 56 SMA Swasta dan 83 SMK Swasta, yang melaksanakan program kemitraan. Kursi yang tersedia sebanyak 5.004 murid. “Ini selama pendidikan 3 tahun itu ditanggung oleh Provinsi Jawa Tengah, melalui BOSDA Afirmasi. Per murid itu 2 juta untuk tiap tahunnya,” tambahnya. 

**Aktif Mencegah Potensi Pungli**

Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga aktif melakukan pencegahan potensi pungutan liar (Pungli) yang berpotensi hadir selama penyelenggaraan SPMB. Satu di antaranya adalah penerbitan surat edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 400.3/004459 tanggal 3 Juni 2025 tentang Pencegahan Korupsi dan Pengendalian Gratifikasi dalam Penyelenggaran Penerimaan Murid Baru SMA Negeri, SMK Negeri, SLB Negeri di Provinsi Jawa Tengah Tahun Ajaran 2025-2026. Surat ini ditujukan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, 13 Cabang Dinas Pendidikan Wilayah, dan juga Satuan Pendidikan SMA Negeri, SMK Negeri dan SLB Negeri.

“Kemudian adanya sosialisasi SPMB tanpa pungutan, SPMB gratis melalui berbagai media luar ruang seperti baliho, spanduk yang dipasang di seluruh satuan pendidikan maupun yang kita informasikan di media sosial dan tentunya ini secara masif kami lakukan untuk pencegahan adanya pungli,” tegasnya.

Selain itu, selama SPMB, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga melakukan beberapa inovasi seperti beasiswa studi lanjut di SMA TarunaNusantara Magelang. Menurut Sadimin, setiap tahun, Provinsi Jawa Tengah mengikutsertakan 10 anak untuk mengikuti pendidikan sampai lulus di SMA Taruna Nusantara dengan pembiayaan sepenuhnya dari APBD Jateng. 

“Sehingga saat ini jumlah anak dari keluarga kurang mampu yang mengikuti program ini, kurang lebih sudah ada 100 anak dengan total biaya di tahun 2025 sebesar 2,52 miliar untuk 10 anak,” ujarnya. 

Selain itu, ada juga terobosan tentang pemadanan data kependudukan NIK dengan data calon murid melalui NISN; penyediaan sistem informasi SPMB yang diselenggarakan secara mandiri oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; dan pemberian kuota prestasi, khususnya untuk seni sebesar 50% dari daya tampung pada SMK Negeri yang memiliki program keahlian seni rupa, seni pertunjukan, dan seni kria.

“Kuota prestasi khusus ini bertujuan untuk memberikan kesempatan calon murid yang memiliki talenta unggul, namun kurang dalam aspek akademik, agar tetap memperoleh layanan jalur pendidikan formal ini yang seni,” pungkasnya.*


BERITA

Berjuang dan Berlatih, Modal Jadi Juara

DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH