Menurut Hamid Muhammad, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pergeseran juara umum dari yang biasanya didominasi oleh provinsi di Pulau Jawa ke luar Jawa merupakan bukti telah terjadinya pemerataan prestasi olahraga di seluruh Indonesia.
“Kita harapkan ke depan semakin banyak anak-anak kita yang berprestasi dari seluruh Indonesia yang bisa menampilkan prestasi-pretasi terbaik,” ucapnya dalam sambutan mewakili Mendikbud pada penutupan O2SN XI di Gelanggang Olahraga Amongrogo, Yogyakarta, Jumat malam, 21 September 2018.
Terpilihnya Bali sebagai juara umum tidak disangka oleh banyak kalangan, termasuk Pemerintah Provinsi Bali. I Gede Agus Rai, Kasi Kurikulum SMK Dinas Pendidikan Provinsi Bali, yang menerima Piala Bergilir di atas panggung, menyampaikan keterkejutannya atas raihan prestasi itu. “Tidak menyangka, tidak ada perkiraan,” ucapnya.
Agus menduga, capaian prestasi kontingennya merupakan kerja keras dan buah inspirasi dari kontingen Bali yang pada O2SN X meraih peringkat ke-3. “Anak-anak kita bercermin pada kakak-kakak kelasnya kemarin,” ungkapnya.
Menurut Agus, salah satu faktor yang membuat prestasi Bali meroket dalam ajang O2SN adalah kehadiran Pekan Olahraga Pelajar (Porjar). Dalam ajang tahunan yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga Bali itu, para pelajar seantero Bali unjuk prestasi dalam beragam cabang olahraga.
Siswa-siswi yang berprestasi, tambah Agus, akan langsung diterima di sekolah jenjang selanjutnya. Ini merupakan bentuk penghargaan Pemda Bali kepada para atlet belia yang telah mengharumkan Bali di kancah nasional.
Ekosistem Olahraga di Sekolah
Dalam kesempatan itu, Hamid juga menyampaikan harapan kepada guru dan kepala sekolah se-Indonesia. Kepala sekolah dan guru, katanya, diharapkan menyebarkan, mengupayakan, dan menggairahkan pembinaan olahraga di sekolah. “Mulai dari sekolah, klub, dan kelas olahraga, marilah kita upayakan potensi anak-anak kita kembangkan seoptimal mungkin,” ujarnya.
Hamid juga berharap pengurus cabang olahraga di bawah KONI memberi perhatian kepada para juara O2SN agar mereka menjadi atlet-atlet nasional ke depan. Beberapa atlet Asian Games 2018 merupakan siswa-siswi yang pernah berlaga dalam O2SN.
Sementara itu, dalam sambutannya, Gubernur D.I. Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X menyampaikan pentingnya membangun ekosistem sekolah bagi tumbuhnya semangat berolahraga. “Bukankah lahirnya sprinter dunia Lalu Mohammad Zohri karena ia mampu menjawab tantangan kerasnya lingkungan alam Lombok yang justru menjadi ajang penempaan prestasi?” katanya. Bagi Sultan, peningkatan prestasi olahraga di kalangan siswa sebagai sarana membangun watak bangsa yang gigih dan pantang menyerah.* (Billy Antoro)