[caption id="attachment_9392" align="aligncenter" width="300"] Bintang Nurul Hidayati (kanan) dan Khansa Tabina Khairunissa[/caption]
Bogor (Dikdasmen): Ide cerita bisa dari mana saja. Salah satu sumbernya adalah kisah nyata. Dengan menceritakan kembali kisah nyata dan memadukannya dengan imajinasi, akan didapat sebuah cerita pendek yang menarik dan memikat.
Hal itu dilakukan Bintang Nurul Hidayati, peserta Lomba Menulis Cerita Siswa SD/MI. Cerpennya berjudul Harga Sebuah Kejujuran berangkat dari kisah nyata saat ia duduk di bangku kelas V. “Pesannya, kejujuran itu penting. Kita harus berbuat jujur. Kalau curang, kita akan kena akibatnya,” ujar siswi SD Negeri Karang Asih 01, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ini, Rabu sore, 11 November 2015.
Rekannya, Khansa Tabina Khairunissa, melakukan hal sama. Cerpennya bertajuk Putri Salju dan Satu Kurcaci juga berangkat dari kisah nyata yang terjadi di lingkungan rumahnya. Ia tertarik membuat cerita tentang pembantu temannya yang berbadan cebol. “Pesannya harus meghargai pembantu. Itu cerita nyata, bukan fantasi,” kata siswi SD Negeri Srondol Wetan 5, Semarang, Jawa Tengah, ini.
Kemampuan menulis Bintang dan Khansa terasah dari kegemaran mereka membaca buku. Periode 2014-2015, Bintang telah membaca 150-200 buku. Bersama ibunya, ia membeli buku terbitan lama dan baru melalui toko daring (online). Sedangkan Khansa, pada 2014, telah membaca sekitar 80 buku.
Yang menarik, keduanya sama-sama telah menerbitkan lima buku antologi cerpen. Selain lima antologi cerpen, Bintang sudah menerbitkan novel solo. Ia pun juara II kategori penulis pada Lomba Apresiasi Sastra yang diadakan oleh Direktorat Pembinaan SD bekerja sama dengan Penerbit Mizan beberapa waktu lalu.* (Billy Antoro)