Penguatan peran dan kapasitas pegawai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kemendikdasmen menjadi sorotan dalam kegiatan “Penguatan Pegawai UPT Kemendikdasmen” yang digelar Jumat (4/7/2025) di Auditorium Saraswati BBPPMPV Seni dan Budaya Yogyakarta.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.A., hadir langsung memberikan arahan dan menyampaikan materi pokok. Dalam paparannya, Fajar menekankan pentingnya pemahaman yang utuh terhadap kebijakan kementerian di kalangan aparatur UPT.
“Setiap pegawai UPT harus memahami arah kebijakan Kemendikdasmen agar tidak terjadi distorsi persepsi, baik di internal maupun di masyarakat,” tegasnya.
Kegiatan ini diikuti oleh pimpinan dan staf dari sejumlah UPT Kemendikdasmen di Daerah Istimewa Yogyakarta, antara lain BBPPMPV Seni dan Budaya, BPMP DIY, Balai Bahasa Yogyakarta, serta BBGTK DIY.
Fajar menggarisbawahi bahwa para pegawai UPT memiliki peran strategis sebagai penyambung lidah kementerian kepada publik. “Kita harus menjadi juru bicara yang dapat menyampaikan informasi secara benar dan dengan pendekatan yang tepat. Dengan begitu, masyarakat menerima kebijakan dengan persepsi yang benar dan mendukung implementasinya,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa pendekatan dalam menyampaikan kebijakan harus bersifat multidisipliner dan lintas sektor. Hal ini penting agar substansi kebijakan dapat dimengerti oleh berbagai lapisan masyarakat secara menyeluruh.
Dalam forum ini, Fajar turut menanggapi isu yang tengah hangat di tengah masyarakat, yakni mengenai putusan Mahkamah Konstitusi terkait sekolah gratis. Ia menegaskan bahwa pelaksanaan kebijakan ini akan dilakukan secara bertahap dan tetap membuka ruang bagi sekolah swasta yang mandiri untuk memungut biaya pendidikan. “Kebijakan yang telah ditetapkan harus kita kawal bersama, termasuk menjelaskan batasan dan tahapannya kepada masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Wamendikdasmen juga menyoroti dua agenda prioritas Kemendikdasmen, yakni perbaikan nutrisi anak melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan penguatan karakter anak melalui gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Kedua program ini diharapkan mampu mendukung terbentuknya generasi emas yang sehat, cerdas, dan berkarakter kuat.
Kegiatan penguatan ini menjadi ruang refleksi dan konsolidasi bagi seluruh pegawai UPT Kemendikdasmen agar semakin siap menjalankan peran strategis dalam menjembatani kebijakan kementerian dengan masyarakat luas.*