Gogot Suharwoto lahir dari keluarga guru di Jawa Timur. Ia tumbuh dan belajar di sekolah negeri mulai dari SD, SMP, dan SMA di kampung halamannya, Nganjuk, dan melanjutkan pendidikannya hingga meraih Diploma-III Pendidikan Matematika di Universitas Airlangga pada tahun 1992. Ia juga meraih gelar sarjana dari Sekolah Tinggi Keguruan IKIP PGRI Kediri di bidang Pendidikan Matematika. Gelar magisternya diraihnya pada tahun 1998 di State University of New York, SUNY New Paltz. Gelar doktornya (Ph.D.) di bidang Pendidikan Matematika diraihnya di Oregon State University, Corvallis, Oregon, Amerika Serikat pada tahun 2006.
Beliau pernah menjabat sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul, Korea Selatan. Tugas utamanya adalah mengelola kerja sama dalam hal penelitian, ilmu pengetahuan, dan teknologi antara Universitas Indonesia dan Korea atau lembaga pendidikan lainnya, menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa asing, dan mempromosikan budaya Indonesia di Korea. Beliau menjabat sebagai Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) Kementerian Pendidikan & Kebudayaan periode 2017-2020 sebelum dilantik sebagai Senior Instructional Designer bidang Pengajaran dan Pembelajaran dengan Teknologi pada tahun 2020.
Ia telah menulis beberapa artikel tentang Pengetahuan Konten Pedagogi Teknologi (TPCK/TPACK) di jurnal internasional dan jurnal daring. Ia menerima Penghargaan National Technology Leadership Internship (NTLI) pada tahun 2006 dari Association of Mathematics Teacher Educator (AMTE) dan Society for Information and Technology (SITE) di Amerika Serikat. Ia telah menulis beberapa buku tentang Teknologi Pendidikan dan Kebijakan Guru. Buku terbarunya “Pendidikan Digital” terbit pada tahun 2018, tentang peran teknologi sebagai instrumen transformasi pendidikan dan peran pemerintah dalam mendukung transformasi digital di Indonesia. Ia juga pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Jurnal Teknologi Pendidikan di Indonesia pada tahun 2021 sebelum bertugas di Korea.
Dalam jabatan pemerintahan, ia mengawali tugasnya sebagai Kepala Pusat Data dan Informasi, Direktorat Jenderal Guru pada tahun 2008 dengan tugas mengelola 2,7 juta data guru dan tenaga kependidikan Indonesia secara elektronik. Pada bulan November 2009, ia menjabat sebagai Tenaga Ahli Pendidikan pada sekretariat Gugus Tugas Guru untuk Pendidikan bagi Semua di kantor pusat Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) di Paris. Ia ditugaskan sebagai Deputi Direktur Perencanaan dan Penganggaran di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan setelah menyelesaikan masa tugasnya di UNESCO Paris.
Ing ngarso sung tulodho, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani
Ia adalah seorang tokoh perjuangan yang memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.