[caption id="attachment_9384" align="aligncenter" width="300"] Suminto A. Sayuti, Guru Besar UNY dan juri LMC[/caption]

Bogor (Dikdasmen): Pahlawan tak harus pejuang kemerdekaan yang telah bersemayam di taman makam. Pahlawan bisa pula orangtua, guru, dan sahabat. Menurut Suminto A. Sayuti, Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta yang juga juri Lomba Menulis Cerita, pemaknaan tersebut dapat dilakukan melalui karya sastra.

“Pemaknaan terhadap hal-hal itulah yang ruang-ruangnya tersedia di dalam teks-teks yang adik-adik tulis,” katanya saat memberi sambutan mewakili dewan juri pada pembukaan Workshop/Penjurian Final LMC bagi Siswa SD/MI dan SMP/MTs di Hotel Rizen Premiere, Bogor, Jawa Barat, Selasa malam, 10 November 2015.

Dalam penulisan cerita, tambah Suminto, terjadi penjelajahan imajinasi. Hal itu merupakan hal yang sangat penting. “Hidup tanpa penjelajahan imajinasi seperti makan sayur tanpa garam,” tegasnya.

[caption id="attachment_9385" align="aligncenter" width="300"] Sejumlah sastrawan, peserta, dan pendamping menghadiri pembukaan LMC 2015 di Bogor, Jawa Barat (10/11/2015)[/caption]

Suminto mewakili para juri menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada para peserta Workshop/Penjurian Final. Sebab mereka telah berhasil menjadi yang terbaik dari ribuan siswa pengirim naskah lomba yang berasal dari berbagai penjuru tanah air.

“Dari ribuan, menjadi ratusan, lalu puluhan. Jadi adik-adik ini representasi dari nusantara dan itu tidak boleh berhenti sampai di sini,” ucap Suminto. Ia berharap kepada para peserta untuk terus menulis dan mencintai aktivitas menulis.

Tahun ini, jumlah naskah LMC SD/MI yang masuk ke laci panitia berjumlah 1.002 naskah dan yang lolos seleksi 982 naskah. Sedangkan naskah LMC SMP/MTs yang masuk ke laci panitia berjumlah 2.043 naskah dan yang lolos seleksi 2.011 naskah.* (Billy Antoro)

 

Dokumen terkait:

Daftar Finalis LMC SD/MI 2015

Daftar Finalis LMC SMP/MTs 2015